Perjalanan Tak Berencana di Ujung Pulau Ambon, Pantai Liang
Ya memang sangat kagok tapi entah kenapa kami tetap melanjutkan perjalanan. Rencana awal kami, mau menikmati sunset di suatu resort yang memiliki resto di daerah Natsepa, ambon. Bayangan kami, kami hanya mengunjungi satu tempat itu saja lalu pulang kerumah. Berdasarkan survey kami, resort tersebut buka tapi saat kesana resort tersebut tidak menerima tamu dari luar. Tempat tersebut di gunakan untuk isolasi bagi orang-orang yang baru tiba dari luar kota.
Kami kecewa ya, memang kami kurang lihai dalam mencari informasi. Jadi perjalanan kami cukup sia-sia karena jarak yang lumayan jauh dari rumah ke daerah Natsepa sekitar 45 menit menggunakan mobil tanpa macet.
Kami mencoba ke daerah pantai Natsepa yang tidak jauh dari resort, dan tetap di tutup. Untungnya saya melihat penunjuk jalan bahwa daerah tersebut dekat dengan pantai liang. Menurut orang yang menemani saya, cukup dekat dengan menempuh perjalanan selama 30 menitan. Tanpa pikir panjang dan sudah terlanjur berada didaerah situ, kenapa tidak. Berdasarkan artikel dan review-review yang sudah saya baca di media sosial, pantai Liang merupakan pantai yang wajib untuk di kunjungi saat di Ambon. Jadi saya cukup bersemangat untuk tiba di Pantai Liang.
Selama perjalanan, kami di suguhi pemandangan laut lepas yang sangat indah serta di hiasi kapal-kapal besar. Ternyata pantai Liang dekat dengan pelabuhan Hunimua, merupakan pelabuhan penyebrangan antar pulau. Dan tak luput juga, sepanjang jalan saat mendekati pelabuhan banyak sekali pedagang ikan. Ikan yang dijualpun bukan ikan biasa, ikannnya besar-besar. Bagi saya orang jawa cukup kagum melihat ikan-ikan yang di jualnya.
Singkat cerita, saya tiba di pantai Liang. Kebetulan, saat saya tiba merupakan hari kerja jadi pantai sangat sepi, berasa private beach hahaa, bahkan hanya saya dan rombongan saja loh. Terlebih lagi, saat saya tiba sudah cukup sore jadi ya wajar saja kalau sepi. Saya tiba pada pukul 5 lebih. Saya suka langit Ambon pada hari itu, cerah atau saya sering sebut kalau Ambon lagi ambon-ambonnya alias cantik!.
Seharusnya di jam lima sorean, langit sudah mulai gelap tapi saat kami tiba, langit masih sangat cerah. Saya langsung jatuh cinta dengan cantiknya pantai ini.Pasirnya putih dan laut bergradasi hijau,biru mudah dan biru gelap. Sesekali ada pemandangan kapal besar yang melewati pantai, ah indah pokonya!.
Disana terdapat jembatan kayu yang beberapa sudah rapuh mungkin karena kayunya kecil ah saya kurang paham tapi pasti akan saya cari tahu ya hahaa, anaknya memang suka penasaran sekali. Awalnya saya cukup takut untuk mencoba naik, namun akhirnya memberanikan diri dan memang aman.
Di hari itu, semesta sedang baik sekali pada saya dan rombongan. Kami selama di Ambon berharap, ingin sesekali melihat sunset ,namun seringnya kami kurang beruntung karena cuaca mendung atau hujan. Di hari itu, kami sedang sangat beruntung sekali, walau tidak bisa melihat matahari tengelam dengan menyentuh air laut, setidaknya kami melihat langit yang melukis cahayanya dengan cantiknya alias senja!. Saya suka sekali senja, dan saya suka sekali ambon.
Bagus sekali, mungkin aslinya jauh lebih indah. Katanya kamera terbaik itu adalah mata kan? setuju kah? Kalau saya sangat setuju. Ya walau kurang jelas setidaknya saya bisa membagikan sedikit gambarannya melalui potongan foto ya haha. Saya merasa belum puas menikmati pantai ini walau perjalanan yang ditempuh pulang pergi selama 3 jam, saya akan mengunjunginya saat hari masih cerah. Saya mau merasakan air laut yang begitu tenang disana. Saya beberapa kali menanyakan pada saudara saya, kenapa sudah warna air lautnya begitu terang yah? bahkan saat langit sudah gelap sekalipun. Apakah ada cahaya di dalam sana? hahaha
terus berkarya ya sama blognya semangat !
BalasHapus