Menikmati Senja di Kopi Sibu-Sibu

Saat ini saya sedang berada di pulau maluku tepatnya di ambon. Pulau yang terkenal akan rempahnya dan di kelilingi oleh laut sering di julukan sebagai  "city of fish &  peace".
Saya sudah hampir dua minggu menikmati indahnya kota ini.
Cantik, saya selalu kagum setiap sisi yang di tunjukkan oleh kota ini, ya wajar saja saya sudah lama di pulau jawa jadi sangat kagum dengan budaya sisi timur indonesia ini.
Saya menikmati berada di kota ini, sungguh
Menikmati penutup hari disore dengan melepas penat ala anak indie (katanya) tak luput dengan kopi dan senja.
Saya mencoba mengunjungi suatu kedai yang cukup terkenal di kota ini, Kedai Kopi Sibu-sibu
Kedai kopi ini berada di jalan Said Perintah, Sirimau Kota Ambon. Letaknya tak jauh dari tugu trikora.
Alasan saya datang ke kedai ini karena menurut beberapa artikel yang saya baca, kedai ini menyajikan hidangan khas kota ambon khususnya di kopi dengan campuran yang unik. Padahal kota ambon ini bukanlah kota dengan penghasil kopi loh.



Kedai kopi ini tidak terlalu besar namun memberi kesan yang sangat homey saya merasa di rumah, begitu hangat dan menyenangkan. Dekorasi ruangan membuat saya merasa berada di tahun 70-an, begitu klasik.
Tempelan dinding yang ada di dalam ruangan adalah seluruh tokoh-tokoh yang berasal dari pulau maluku. Walau ada di indonesia bagian timur karya-karyanya tidak dapat di tandingi loh oleh suku lainnya. 
Kopi sibu-sibu menyajikan makanan khas kota ambon yang di olah langsung oleh pemilik kedai ini dan yang pastinya halal 100% .




Yang menurut saya unik dari menu kedai ini adalah mereka mempertahankan dessert khas ambon!. Kalau di jawa sih khususnya dibandung akan memiliki dessert yang kekinian yah kaya croissant atau brownie dll. Dessert yang di sajikan kalau di bandung mungkin dikategorikannnya jajanan pasar dan sulit ditemukan di kedai kopi kekinian saat ini.

Pilihan saya jatuh pada:
  • Tart labu (warna oren)
  • Namu-namu (bentuknya seperti pastel)
  • Kasabi Tone
  • Onde-onde
Dari makanan yang saya pesan, saya paling suka tart labu. Rasanya seperti kue lumpur tapi ini jauh lebih enak terlebih bahan dasarnya adalah buah labu, waw semakin kagum.
Makanan kedua yang saya suka adalah namu-namu, bentuknya seperti pastel namun isinya adalah ikan dan pepaya, kombinasi yang unik kan? Dari perpaduan dua bahan tersebut tidak terasa aneh malah sangat nikmat, apalagi bagian pepayanya. Kalian wajib mencobanya.
Selanjutnya onde-onde, bentuknya seperti kelepon isinya adalah gula merah yang lumer saat digigit. Namun yang membedakannya adalah adonan luarnya yang berasal dari singkong. Saat saya mencobanya saya teringat makanan khas jogja yaitu gethuk. Ukurannya sangat besar, saat makan satu namu-namu saya langsung kenyang.
Kasabi tone, berasal dari singkong yang didalamnya adalah gula merah yang lumer saat di gigit. Tidak terlalu manis, rasanya sangat pas bagi orang yang tidak suka makanan manis.
Akan terasa kurang jika datang ke kedai kopi tanpa mencoba kopi khas sibu-sibu.

Saya memesan dua kopi hitam yaitu kopi rarobang (original) dan rarobang susu madu. 
Kopi ini adalah kopi andalan dari kedai ini. Kopi ini percampuran dari kopi, jahe, rempah-rempah (yang menurut artikel yang saya baca adalah cengkeh) dan diatasnya diberi potongan kacang kenari.
Bagi pencinta kopi, wajib sekali mencoba. Kopi dengan aroma yang khas dan saat di minum membuat hangat diperut serta dengan pemanis kacang kenari yang gurih, merupakan perpaduan kopi yang sangat nikmat. Jika mau mencoba namun tidak kuat dengan pahitnya kopi rarobang orginial, bisa mencoba rarobang susu madu.

Pelayanan di kedai kopi sibu-sibu ini sangat baik, saya menikmati suasananya. Dan yang paling saya soroti disini adalah walau persaingan kedai kopi di luar sana semakin ketat, kedai ini memilih untuk terus mempertahankan ciri khasnya yaitu menyajikan hidangan ambon yang begitu nikmat.
Kedai ini selalu ramai untuk dikunjungi oleh berbagai macam kalangan.
Jadi bagi pendatang yang bingung untuk mencari tempat untuk mencoba hidangan khas maluku, silahkan datang ke kedai sibu-sibu, yang artinya dalam bahasa ambon adalah sepoi-sepoi juga sebagai tempat untuk melepas penat. Harga setiap menunya masih sangat aman di kantong mahasiswa, jadi tak perlu khawatir
Selamat mencoba.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan Tak Berencana di Ujung Pulau Ambon, Pantai Liang